Serba salah

Dalam hening mentari yang tertidur
Kunikmati sesajian surga dari kitab pujangga lama
Saat dahaga kuseruputi secangkir kata – kata
Hingga imaji makin luas menggerogoti denyut pikir
Timbul kerinduanku untuk menyusun bait – bait
Tang tercecer dari segelintur kisah lalu
Namun pensil sudah terlalu tua untuk bercanda
Dan kertas kusam ini telah muak manampung tumpukan konotasi


Dalam hening mentari yang terjaga
Kunikmati berpeluh – peluh kebimbangan
Saat dingin kupeluk erat kawan lamaku
Tak urung jari temariku nakal menari
Lincah jenaka menggelitik dawai pada lentik fret melodi
Namun mengapa desiran angina berbisik dalam bahasa yang lain
Seperti sengaja mengilhamiku dengan berjuta isyarat asing
Hingga aku menjadi lumpuh
Terkapar juga dungu berkepanjangan


Dalam merah mentari yang terbelalak
Kunikmati renungan panjang hingga ujung batasnya
Sekonyong – konyong
Aku dapati serpihan puing – puing kompas rusak
Sedikit paham,
Aku telah kehilangan hari – hariku sendiri
Aku terlanjur larut kedalam peran orang – orang jalanan
Aku seakan lalai akan hitam dan putih
Jiwaku tertawa tapi tiada seramah tangisan bayi
Oh…..mungkin saja aku ingin terpejam
Tapi ku tak ingin tertidur
Apalagi sampai mati
Lantas apalagi……..?


11 oktober 2006
11 : 59 am

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Serba salah"