Riwayat ( tahlil cinta ) 11,12

-->
Maka penatlah riuh berkecambuk amarah hatiku
Mengutuk setiap kerinduan
Menyumpahi dalam setiap jeda pertemuan
“ cintaku dalam kutiban waktu yang sulit “…
Bingung bercamnpur merahnya amarah
Membeku dibalik nadi, meskipun darah kian mengalir…
Risalah jiwaku yang terkafani debaran – geram
Cemburu pada setiap roman cinta para sahabat
Kian bergolak tak’kala mereka masyuk
membagi rembulan dengan kekasihnya
Sementara pada lembar – lembarku,
Aku terasa sulit memungut cahaya rembulan itu
Sepertinya para sahabat tiada jerah
Tiada lelah mencurinya dariku
“ sungguh, ini malam yang melelahkan “…
Jiwaku, jiwa kekasihku belumlah mati
Belum ada peti hati atau makam cinta
Tapi mengapa para pelayat – pelayat itu menziarahi
Mereka berduyun – duyun membawa jinjingan celoteh
Menjadikan malam – malam cintaku
sebagai forum terbuka diskusi jenaka
“ inikah tahlil cinta…..?”…
Jelas…lembaran cintaku mati suri
Para sahabat bergembira mengukir nisan untuk makam cintaku
Hingga akhirnya tertawa menabur bunga
Lalu bertakziah
Dan bergegas menghilang begitu saja….


Minggu, 21 desember 2008
02 : 29 am

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Riwayat ( tahlil cinta ) 11,12"